MY NAME IS RED


JUDUL: MY NAME IS RED

PENGARANG: ORHAN PAMUK

PENERBIT: SERAMBI

TAHUN: 2006

JUMLAH HAL: 725 halaman

ISBN: 979-1112-40-1


Novel yang aslinya berjudul Benim Adim Kirmizi dan terbit di Turki tahun 1998 ini termasuk novel masterpiece. Mengambil setting tahun 1591, My Name Is Red lebih tepat disebut sebagai novel tentang misteri pembunuhan. Ditemukan sebuah jenazah, seorang pelukis ilustrasi buku-buku penting Kesultanan. Tak lama terbunuh pula sang guru ilustrator tsb, yang juga seorang
pelukis ilustrasi ternama. Dimulailah kisah kehidupan Shekure, wanita tercantik di kota Istanbul dan juga putri sang guru, seorang janda dengan dua orang anak. Terdapat pula Hitam Effendi, keponakan jauh sang guru yang diam-diam mencintai Shekure. Ia juga seorang ilustrator dan mulai menyelidiki kematian paman dan koleganya.


Orhan Pamuk menyusun My Name Is Red dengan cara unik. Setiap tokoh mendapat kesempatan untuk bercerita tersendiri dari sudut pandangnya. Entah ia Shekure, Hitam Effendi, Sang Pembunuh, para kolega, pohon, anjing, Esther sang pelayan, semuanya. Masing-masing menuturkan kisah hidupnya, dan pada akhirnya mengerucut pada klimaks cerita: siapa pembunuh yang sebenarnya. Buku ini juga sarat dengan pemikiran Pamuk yang menceritakan perseteruan ideologi di Kesultanan Utsmaniah (Ottoman) saat itu yang mulai akrab dengan budaya Eropa Barat.


Saat sedang menunggu shalat Jum'at di Masjidil Haram, saya mengobrol dengan seorang Turki yang sudah tua. Sekitar 60-an tahun. Beruntung kami sama-sama dapat berbahasa Inggris hingga dapat berkomunikasi banyak hal. Kami sudah duduk disana sejak pukul 9 pagi, sementara shalat Jum'at dimulai sekitar jam 12 siang. Banyak topik yang kami bicarakan, salah satunya tentang Orhan Pamuk. Walau beliau, yang memperkenalkan dirinya dengan nama depan saja Omar, mengagumi Pamuk sebagai seorang novelis, ia tidak menaruh hormat berlebihan. "Pamuk bukanlah seorang Muslim," kata Omar,"Banyak orang Turki bernama Muslim, tapi sebenarnya mereka bukan Muslim. Ia seorang Sekuler." Penjelasan ini membuka banyak pertanyaan dalam beberapa buah pemikiran Pamuk dalam My Name Is Red. Bisa saja yang diungkapkan merupakan kenyataan sejarah bahwa Kesultanan Ottoman dan bangsa Turki
mengalami krisis identitas saat itu. Sebuah bangsa Eropa yang memeluk agama Islam.


Terlepas dari itu semua, My Name Is Red sebuah novel misteri pembunuhan yang sangat bagus.

Komentar

Postingan Populer