TAFSIR AL-QUR'AN DI MEDSOS



JUDUL: TAFSIR AL-QUR'AN DI MEDSOS
PENGARANG: PROF. H. NADIRSYAH HOSEN, PH.D.
PENERBIT: BUNYAN/ BENTANG PUSTAKA
TAHUN: 2017
JUMLAH HAL: 280
ISBN: 978-602-291-422-8

Sudah lama saya mendengar nama Nadirsyah Hosen, yang lebih dikenal dengan nama Gus Nadir. Beliau adalah seorang cendekiawan hukum Islam yang kini menetap di Australia dan mengajar di Monash University. Beliau juga pengurus Nahdlatul Ulama (NU) cabang Australia dan Selandia Baru. Beberapa tulisan beliau yang saya baca sangat membuka wawasan. Setelah bertahun-tahun akhirnya kali ini saya bisa mendapatkan buku karya beliau.

Dalam kata pengantar buku ini, Gus Nadir menjelaskan latar belakang penulisan buku ini. Tujuannya untuk menyamakan 'frekuensi' dengan pembacanya, sehingga dapat memahami isi buku:

  1. Dalam era media sosial ada sangat banyak salinan teks Al Qur'an dan hadits yang beredar. Umumnya tidak dilengkapi dengan pemahaman konteks dan makna, yang berakibat pembaca bisa salah mengerti, membuat pengertian sendiri, atau lebih parah lagi, pengertiannya 'diarahkan' untuk kepentingan tertentu. Mengingat panasnya suasana sosial dan politik Indonesia, keadaan tsb sangat mungkin terjadi.
  2. Adalah kewajiban mereka yang berilmu untuk memberikan pemahaman, terutama pada ayat-ayat Al Qur'an dan hadits yang sering beredar di jagad media sosial, dan disampaikan tidak utuh dan tanpa penjelasan yang memadai.


Gus Nadir memulai bab dengan penjelasan tentang sejarah kronologis turunnya Al Qur'an sebagai wahyu Allat SWT kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantaraan malaikat Jibril. Pada bab ini Gus Nadir menjelaskan bahwa bahasa Illahi tsb diterjemahkan ke dalam bahasa Bumi (yaitu bahasa Arab) agar dapat dipahami oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulallah kemudian menyampaikannya kepada para sahabat, beserta penjelasannya. Selama bertahun-tahun kemudian, terutama setelah Rasulallah wafat, para sahabat berijtihad untuk lebih memahaminya. Bertahun-tahun berikutnya hadir para ulama berusaha menafsirkan. Dalam perjalanannya ke Indonesia, semua itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Termasuk di dalamnya isi Al Qur'an yang diterjemahkan secara resmi oleh Kementerian Agama.

Memahami Al Qur'an, termasuk menafsirkannya, membutuhkan ilmu. Termasuk di antaranya yaitu memahami bahasa aslinya (maksudnya Bahasa Arab), sejarah turunnya ayat, konteks, latar belakang, kebudayaan dan kehidupan sosial Arab pada masa itu, dan seterusnya. Sangat sulit memahami Al Qur'an dan hadits hanya bermodalkan sepotong ayat yang beredar di media sosial, tanpa pengetahuan itu semua.

Ada sangat banyak topik bahasan dalam buku ini yang membuka wawasan. Contohnya:

  1. Metoda Tafsir Dalam Islam (hal 10)
  2. Semua Orang Bisa memahami Al-Qur'an dan Hadis? (hal 18)
  3. Tafsir Kata Awliya dan Asbabun Nuzul dalam QS Al-Maidah [5]: 51 (hal 72)
  4. Politisasi Ayat dan Hadis dalam Sejarah Islam (hal 102)
  5. Apa Sikap Kita terhadap Mereka yang melecehkan Ayat Allah? (hal 128)
  6. Benarkah Al-Qur'an itu Kitab Suci yang Paling Mengajarkan Kekerasan? (hal 156)



Saat tulisan ini dibuat, saya baru menyelesaikan halaman ke-170. Bila sedang dalam perjalanan di kereta commuter line saya usahakan untuk melanjutkan membaca.

Mulai saat ini saya berniat untuk lebih berhati-hati dalam mengutip sebuah ayat suci atau hadits, dan menyebarkannya melalui media sosial. Meskipun berniat baik, kini saya menyadari bahwa sebuah kutipan tanpa diiringi penjelasan, termasuk konteks dan tafsir, dapat membuat pembacanya memahaminya berbeda atau tidak utuh.

Sebagian orang mungkin akan gerah membaca buku Gus Nadir ini. Mungkin tersinggung. Mungkin juga merasa digurui. Saya bahkan ngga akan heran jika ada yang merasa tersindir dan membuang buku ini. Namun Allah SWT itu benar: hidayah itu milik dan kekuasaan Allah SWT semata. Dia memberikan hidayah hanya kepada yang Dia pilih untuk dibukakan hatinya.

Bagi saya buku ini membuka wawasan dan menambah pengetahuan. Apalagi karena saya ini sangat minim ilmu tafsir dan ilmu bahasa Arab. Begitupun saya yakin ada jutaan orang di luar sana yang akan ikut tercerahkan sebagaimana halnya saya setelah membaca buku ini.

Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer