SEPET


JUDUL: SEPET
SUTRADARA: YASMIN AHMAD
TAHUN: 2004
DURASI: 103 menit

Sepet adalah film pertama dari Yasmin Ahmad (yang wafat 25 Juli 2009) yang saya kenal. Sahabat saya, Liza Mydin, seorang warga negara Malaysia, memberikan VCDnya di awal tahun 2006. Belum dirilis versi DVDnya waktu itu. "This is a good movie, and people are talking about it in KL,"begitu ucapnya kira-kira. Saat itu saya tidak tahu siapa itu Yasmin Ahmad, dan tak terpikir untuk mencari tahu. Adegan demi adegan mengalir dan mulailah saya menangkap isi film Sepet. Ketika itulah saya kagum terhadap Yasmin Ahmad.

Pemeran utama adalah Sharifah Amani yang memerankan Orked, seorang gadis Melayu Muslim dari keluarga yang berkecukupan dan berpendidikan. Berpenampilan klasik dgn rambut digerai, berpakaian baju kurung, dan tanpa kerudung. Banyak yang bilang kebanyakan gadis Malaysia, termasuk di Kuala Lumpur, tidak lagi berpakaian seperti ini. Umumnya kini berpakaian lebih santai dan casual, walau masih dalam batas-batas khas pakaian Muslim. Kira-kira seperti sebagian generasi muda di kota besar di Indonesia. Namun pengalaman saya beberapa kali mengunjungi Kuala Lumpur dan Malaka, umumnya perempuan generasi muda Malaysia berpakaian seperti Orked (plus kerudung). Jika ada yang berpakaian casual, umumnya perempuan keturunan India atau Tionghoa.

Pemeran utama lain adalah Ng Choo Seong yang memerankan Jason, seorang pemuda keturunan Tionghoa, akrab dengan kehidupan malam dan geng kriminal, serta berdagang VCD bajakan. Kita dapat melihat sisi gelap wajah sebuah kota metropolitan.

Film Sepet berfokus pada hubungan antara kedua remaja ini, dimana hubungan ini sebenarnya adalah potret kondisi sosial sebagian masyarakat Malaysia. Sebagaimana diketahui, penduduk Malaysia terutama terdiri dari tiga etnis besar: Melayu, Tionghoa, dan India, dengan agama Islam, Hindu, Katolik, Protestan, Buddha, dslb. Kehidupan bermasyarakat membuat kelompok-kelompok etnis ini berinteraksi dan bergesekan. Mulai dari persahabatan, perdagangan, pernikahan, politik, hingga urusan beribadah dan pertikaian.

Hubungan istimewa Orked dan Jason ditentang oleh masing-masing lingkungan. Tidaklah lazim dua orang dari beda etnis menjalin hubungan akrab. Masing-masing kelompok etnis memiliki pemahamannya sendiri akan kelompok etnis lain. Kecurigaan satu sama lain mengambang di permukaan, dan ibarat mesiu, tinggal menunggu pemantik api untuk meledakkannya. Sebenarnya wajah Indonesia tidak jauh berbeda sekitar 20-30 tahun lalu. Mungkin di beberapa kota kondisi seperti di Malaysia masih ditemukan, namun secara umum masyarakat beda etnis mulai membaur. Kondisi dalam film Sepet mencerminkan sebagian kondisi yang sedang dialami bangsa Malaysia saat ini.

Film Sepet menyentil sebagian wajah masyarakat Malaysia, dan sebagian kritik menyerang Yasmin Ahmad dengan keras. Mulai dari hubungan romantis Orked dan Jason, dunia bawah tanah selompok kriminal etnis Tionghoa, persepsi masyarakat, dan lain sebagainya. Yasmin Ahmad pernah menyatakan keheranannya akan protes sebagian kelompok masyarakat, karena ia semata memindahkan kondisi nyata ke layar perak.

Sepet adalah film pertama dari trilogi Orked. Berikutnya adalah Gubra (2006) dan Mukhsin (2007). Gubra mengambil setting waktu beberapa tahun setelah Sepet, sedangkan Mukhsin beberapa tahun sebelum Sepet.

Komentar

Postingan Populer