Losing A Friend

Hari Minggu, 31 Aug 2008, Pak Syafruddin, seorang teman rombongan haji gue meninggal dunia. DBD. Gue sedih banget. Pak Syafruddin itu teman gue selama 40 hari di Mekkah, Arafah, hingga Madinah. Teman satu grup. Teman sharing rokok. Teman berantem pula. Teman thawaf, teman sa'i, dll. Banyak deh. Ribut antara gue dan dia juga pernah. Tinggal bersama 40 hari pada akhirnya akan menimbulkan percikan api, karena sifat masing-masing akan muncul.


Pak Syaf ini kerjanya di Kalimantan. Pedalaman sana. Pertambangan. Jadi pulang ke rumah hanya 2 bulan sekali. Sejak pulang dari haji, pak Syaf hanya pulang kampung sebanyak 3x. Pada semua kesempatan tsb gue selalu sempat bertamu ke rumahnya. Bahkan ngobrol hingga lewat tengah malam. Walau dulu suka tengkar, tapi pada dasarnya kami teman baik. Saling menghormati, dan punya beberapa kesamaan. Dia juga sempat bantu saat gue sedang proses rekrutmen di Aneka Tambang.


Saat dapat berita ia dirawat DBD di rumah sakit, gue dan Idah segera menjenguk. Padahal gue juga sedang sakit flu saat itu. Nampaknya dia membaik, dan kami pun ngobrol dan tertawa. Everything was fine. Hingga ternyata Allah memutuskan berbeda.


Gue sangat terkejut mendengar beliau wafat. Tepat satu hari sebelum Ramadhan. Gue sangat sedih,karena kehilangan seorang sahabat. Walau ia jauh lebih tua (wafat di usia 53 tahun). Gue kehilangan teman ngobrol, ngopi2, rokok, begadang, ngobrol ttg kehidupan dan moral, dst. Tidak banyak teman gue seperti dia. Dan kini dia sudah tiada.


Selamat jalan pak Syafruddin. Semoga saya selalu ingat pesan-pesan dan amanahmu. Insya Allah kini kau dapat menghadap Tuhan mu dengan bangga, karena sudah melaksanakan kewajiban terakhir sebagai seorang Muslim, yaitu pergi haji. Semoga Allah memaafkan seluruh kesalahanmu di masa lalu, dan memberikan termpat tersejuk di sisi-Nya. Amin.

Komentar

Postingan Populer